Agar
tetap subur, berdaun dan berbunga indah, tanaman dalam pot perlu perawatan
khusus.
Tanaman
dalam pot sangat bisa mempercantik halaman rumah Anda. Pilihan tanamannya pun
beragam, bisa tanaman berbunga, berdaun, atau buah-buahan. Semuanya bisa
memberi cita rasa sejuk dan indah.
Perawatan
tanaman dalam pot berbeda dengan tanaman di lahan terbuka. Karena ruang tanaman
terbatas hanya seluas ukuran pot yang dipakai, tanaman dalam pot membutuhkan
perawatan khusus.
Kebanyakan
cara orang menanam tanaman di dalam pot sama dengan di halaman terbuka (tanpa
pot). Mereka memasukkan tanah ke dalam pot, lalu menaruh bibit tanaman, dan
menguruk kembali dengan tanah. “Cara ini tidak benar,”
Tanaman
membutuhkan sistem aliran udara yang baik di dalam tanah. Jika media tanam yang
digunakan hanya tanah, lama kelamaan tanah menjadi padat. Akibatnya, tidak ada
aliran udara di dalam tanah. Hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
Agar
tanaman tumbuh dengan baik, media tanam jangan seluruhnya berupa tanah. Campur
dengan media lain, seperti kokopit, sekam, pupuk kandang, atau kompos.
“Pilihan
campuran media tanam,” lanjut pemilik Puri Gajah Nursery ini, “tergantung pada
jenis tanamannya. Untuk tanaman pakis, dan anthurium, campuran yang digunakan
biasanya kokopit.”
Sebelum
memasukkan media tanam ke dalam pot, bagian paling bawah harus dilapisi dengan
styrofoam. Kalau tanpa styrofoam air tidak akan dapat mengalir dengan baik. Air
akan tergenang. Akibatnya, tanah menjadi padat.
Hal itu
akan berpengaruh terhadap pertumbungan tanaman. Daun akan menjadi kuning,
keriting, atau layu. Sebaliknya, jika dialasi styrofoam, air akan mengalir
dengan baik, tanaman pun akan tumbuh dengan subur.
Pertumbuhan
Tanaman dalam pot secara fisik mengalami pertumbuhan. Semakin hari semakin besar. Tentunya, kata pakar taman vertikal ini, lahan yang dibutuhkan harus diperluas.
Tanaman dalam pot secara fisik mengalami pertumbuhan. Semakin hari semakin besar. Tentunya, kata pakar taman vertikal ini, lahan yang dibutuhkan harus diperluas.
Jika itu
terjadi, pot dan media tanam harus segera diganti. Misalnya, tanaman anthurium.
Ketika masih bibit ditanam di pot kecil. Beberapa bulan kemudian pertumbuhan
tanaman tersebut semakin besar, sehingga harus memindahkannya ke pot besar
serta menambah lagi media tanamnya.
Lain
masalahnya, jika pemilik tanaman sengaja akan membonsai tanaman tersebut. Kalau
tanaman pot ingin tetap kecil hambat saja pertumbuhannya dengan cara rajin
memotong batang, dan tidak perlu mengganti pot, dan media tanam. Pertumbuhannya
akan makin lambat, dan tetap kerdil.
Perlu Cahaya Matahari
Sebelum menanam tanaman dalam pot perlu Anda ketahui karakteristik tanaman tersebut. Apakah harus kena matahari penuh, sedang, atau jenis tanaman teduh.
Sebelum menanam tanaman dalam pot perlu Anda ketahui karakteristik tanaman tersebut. Apakah harus kena matahari penuh, sedang, atau jenis tanaman teduh.
Tanaman
yang perlu cahaya harus rajin dikeluarkan dari keteduhan, untuk mendapatkan
cahaya matahari. Sedangkan tanaman yang ditaruh di tempat teduh sesekali perlu
juga mendapat cahaya matahari.
Paling
tidak, lima hari sekali jenis ‘tanaman teduh’ tersebut harus mendapatkan cahaya
matahari. Pencahayaan dibutuhkan berkaitan erat dengan proses fotosintesis.
Untuk
tanaman berbunga, dan tambulapot (tanaman buah dalam pot), Agung memastikan 100
persen harus terkena cahaya matahari. Kalau kurang pencahayaan, pertumbuhan
daunnya akan bagus, tapi tumbuhan itu tidak akan berbunga. Kalau tambulapot,
akan sulit berbuah.
Menyemir Daun Tanaman
Untuk jenis tanaman daun, tentu daunnya yang harus diperhatikan. Salah satu perawatannya, kita harus rajin menyemir setiap helai daunnya. “Dua minggu sekali setiap helai daun harus disemir,” tutur Agung Yuswanto.
Untuk jenis tanaman daun, tentu daunnya yang harus diperhatikan. Salah satu perawatannya, kita harus rajin menyemir setiap helai daunnya. “Dua minggu sekali setiap helai daun harus disemir,” tutur Agung Yuswanto.
Jika
rutin disemir (dibersihkan) permukaan daun akan menjadi bersih, mengkilat, dan
sehat. ”Daun-daun akan semakin eksotik. Pori-pori di permukaan daun pun bersih
sehingga proses fotosintesis akan berjalan dengan baik. Daun-daun semakin
subur, dan tumbuhnya sehat,” paparnya.
Menurut
Agung, ada cairan khusus untuk menyemir dedaunan. Bisa juga menggunakan susu
kemasan yang banyak dijual di supermarket. Caranya, susu tersebut ditaruh di
lap, lalu dengan lembut diusapkan ke setiap lembar daun.
Penyemprotan
Berkala
Tanaman dalam pot harus disemprot secara berkala, tapi jangan terlalu sering. Di musim hujan seperti saat ini, tanaman rentan terhadap bibit penyakit, dan jamur. Karena itu, harus dilakukan penyemprotan.
Selain
penyemprotan, tanaman berbunga harus rutin diberi pupuk NPK. Pemberian pupuk
dilakukan sebulan sekali.
Hama
Hewan yang sering mengganggu tanaman dalam pot biasanya ulat, atau kupu-kupu. Serangga ini makan daun, sehingga daun menjadi jelek. Solusinya, disemprot dengan insektisida.
Hewan yang sering mengganggu tanaman dalam pot biasanya ulat, atau kupu-kupu. Serangga ini makan daun, sehingga daun menjadi jelek. Solusinya, disemprot dengan insektisida.
Tapi,
jika serangga tak terlihat, namun pertumbuhan daun tidak baik (jelek), menurut
Agung, yang harus dicurigai adalah bagian akar tanaman. “Berarti ada gangguan
di sistem akar, sehingga suplei makanan tidak sampai ke ujung daun. Akibatnya,
ujung daun mengering, menguning, bagian cabang tumbuhan bisa mati,” katanya.
Solusinya,
pot tanaman harus dibongkar. Selanjutnya, perhatikan bagian akar tanaman,
karena sering menjadi sarang semut, atau hama. Semprot dulu dengan insektisida,
lalu bersihkan agar tumbuhan bisa ditanam kembali. Jika tumbuhan sudah bersih
dari hama, lebih baik mengganti pot dan media tanamnya dengan yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan share kreasimu, wujudkan impianmu